Oleh: Agus Rojak Samsudin
INDRAMAYU – Institut Agama Islam Al-Zaytun Indonesia (IAI AL-AZIS) kembali menorehkan tinta emas dalam lembaran sejarah akademiknya. Pada hari Senin, 15 Desember 2025, Gedung Ali bin Abi Thalib, tepatnya di Student Opera (Mini ZTSU) Lantai 5, menjadi saksi dikukuhkannya 271 wisudawan-wisudawati dalam Sidang Terbuka Senat Sempena Wisuda ke-6.
Dalam perhelatan akademik yang penuh khidmat ini, Rektor IAI AL-AZIS, Datuk Sir Imam Prawoto, S.E., KRSS., M.B.A., C.R.B.C., menyampaikan pidato dan laporan akademik yang tidak hanya berisi data kelulusan, tetapi juga memuat peta jalan (roadmap) strategis bagi para lulusan untuk menghadapi tantangan global. Pidato beliau menjadi "kompas" bagi para sarjana baru, khususnya bagi lulusan Program Studi Hukum Ekonomi Syariah (HES) yang mendominasi jumlah wisudawan tahun ini.
Esensi Tema: Produktivitas di Atas Retorika
Dalam laporannya, Datuk Sir Imam Prawoto menekankan tema besar wisuda tahun ini: "Menumbuhkan Etos Kerja, Motivasi, dan Disiplin untuk Melahirkan Sumber Daya Manusia yang Produktif." Tema ini bukan sekadar slogan, melainkan respon IAI AL-AZIS terhadap kebutuhan zaman menuju Indonesia Emas 2045.
Rektor menggarisbawahi bahwa predikat "Sarjana" bukanlah akhir dari proses belajar, melainkan awal dari ujian yang sesungguhnya di masyarakat. Beliau menegaskan bahwa keunggulan seorang lulusan tidak lahir dari retorika semata, melainkan dari nilai-nilai yang dihidupkan, disiplin yang dijalankan secara konsisten, serta motivasi yang tak pernah padam.
Bagi Prodi HES, pesan ini memiliki relevansi yang sangat kuat. Sarjana Hukum Ekonomi Syariah tidak cukup hanya menguasai teori fiqh muamalah atau hukum positif di atas kertas. Lebih dari itu, mereka dituntut untuk memiliki etos kerja produktif—mampu menciptakan peluang ekonomi, bukan sekadar menjadi pencari kerja. Visi Rektor ini sejalan dengan kurikulum HES yang telah didesain untuk mencetak praktisi yang "siap pakai" dan "siap mempekerjakan".
HES: Dominasi Kuantitas dan Standar Tinggi Fakultas Syariah
Salah satu poin paling menarik dari laporan Rektor adalah data statistik kelulusan. Dari total 271 wisudawan yang berasal dari tiga fakultas (Tarbiyah, Syariah, dan Dakwah), Fakultas Syariah—khususnya Prodi HES—menyumbangkan jumlah wisudawan terbanyak, yakni 77 orang.
Dominasi jumlah ini menunjukkan tingginya kepercayaan masyarakat terhadap kualitas pendidikan hukum ekonomi di IAI AL-AZIS. HES terus menjadi "primadona" dan program studi favorit yang relevan dengan kebutuhan pasar industri halal dan keuangan syariah saat ini.
Di sisi lain, iklim kompetisi akademik di lingkungan Fakultas Syariah terbukti sangat sehat dan kompetitif. Hal ini dibuktikan dengan capaian Adinda Gina Safitri, Wisudawan Terbaik dari Fakultas Syariah yang berhasil meraih Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) sempurna, yakni 4.00.
Meski predikat IPK sempurna tahun ini diraih oleh rekan dari prodi lain dalam satu fakultas, hal ini justru menjadi motivasi besar bagi Prodi HES. Capaian tingkat fakultas ini menegaskan bahwa standar akademik di lingkungan Fakultas Syariah IAI AL-AZIS sangat tinggi (high academic standards). Bagi mahasiswa HES, ini adalah sinyal untuk terus memacu kualitas diri agar mampu bersaing, tidak hanya dalam kuantitas lulusan, tetapi juga dalam keunggulan prestasi akademik.
Integrasi Ilmu: Keunggulan HES yang "Komplit"
Dalam pemaparan lanjutannya yang diperkuat oleh penjelasan Wakil Rektor Bidang Akademik, terungkap bahwa kekuatan unik Prodi HES IAI AL-AZIS terletak pada kurikulumnya yang integratif dan komprehensif. Rektor Datuk Sir Imam Prawoto mengarahkan agar lulusan IAI AL-AZIS, khususnya HES, tidak hanya paham hukum, tetapi juga menguasai manajemen dan strategi ekonomi.
Mahasiswa HES di IAI AL-AZIS dibekali dengan ilmu manajemen SDM, manajemen strategik, dan kewirausahaan. Hal ini menjadikan lulusan HES sebagai paket "komplit":
Ahli Hukum: Mengerti dalil syariah dan regulasi hukum positif.
Ahli Ekonomi: Memahami prinsip-prinsip ekonomi makro dan mikro.
Manajer: Memiliki ketajaman insting bisnis dan kemampuan manajerial.
Ini adalah implementasi visi Rektor untuk mencetak SDM yang adaptif. Di era disrupsi, seorang lulusan HES harus mampu membaca peluang pasar (market opportunity), bukan hanya menunggu klien. Rektor mendorong agar lulusan HES berani mengambil peran sebagai legalpreneur—pengusaha yang bergerak di bidang jasa hukum dan konsultasi bisnis syariah.
Sinergi Global dan Visi "Kampus Rahmatan Lil Alamin"
Pidato Rektor juga menyoroti pentingnya jejaring global. Wisuda ke-6 ini terasa istimewa dengan kehadiran tamu kehormatan dan dimulainya kerjasama strategis dengan Universitas Islam Madinah. Rektor menegaskan bahwa IAI AL-AZIS, di bawah bimbingan Grand Chancellor Syaykh Al-Zaytun, terus memperluas sayap kerjasama internasional.
Bagi Prodi HES, kerjasama internasional ini membuka peluang emas. Isu ekonomi syariah adalah isu global. Dengan adanya link ke pusat-pusat peradaban Islam dunia seperti Madinah, lulusan HES IAI AL-AZIS diharapkan tidak hanya berkiprah di level nasional (jago kandang), tetapi juga mampu bersaing di level internasional, membawa nilai-nilai Islam yang Rahmatan Lil Alamin dalam setiap transaksi ekonomi yang mereka kawal.
Pesan Kunci: Berani Membangun dan Mandiri
Menutup arahannya, Datuk Sir Imam Prawoto mengingatkan kembali tentang "Keberanian". Mengutip teladan dari pendiri Mahad Al-Zaytun, beliau bertanya secara retoris, "Apa wujud keberanian beliau? Jawabnya adalah berani membangun... untuk mencerdaskan kehidupan bangsa."
Pesan ini sangat relevan bagi alumni HES. Di tengah ketidakpastian ekonomi global, Rektor menantang para lulusan untuk:
Berani Mandiri: Tidak bergantung pada lapangan kerja yang ada, tetapi menciptakan lapangan kerja baru melalui kompetensi hukum dan ekonomi yang dimiliki.
Disiplin Tinggi: Menjadikan disiplin yang ditempa selama di asrama (mahad) sebagai modal utama dalam profesionalisme kerja.
Integritas: Menjaga marwah almamater dengan bekerja secara jujur dan amanah, sesuai prinsip syariah yang telah dipelajari.
Kesimpulan
Pidato Rektor Datuk Sir Imam Prawoto pada Wisuda ke-6 ini adalah manifesto kebangkitan akademik IAI AL-AZIS. Bagi Prodi HES, ini adalah cambuk semangat untuk terus berinovasi. Dengan jumlah lulusan terbanyak, Prodi HES memikul tanggung jawab besar untuk menjadi lokomotif pergerakan ekonomi syariah di Indonesia.
Selamat kepada 271 wisudawan, khususnya 77 pendekar hukum ekonomi syariah yang baru. Dunia menanti kiprah produktif Anda. Sebagaimana pantun penutup yang disampaikan dalam sidang senat: "Makan tahu di hari Kamis, I love you IAI Al-Azis." Jayalah selalu HES IAI AL-AZIS!




0 Komentar