INDRAMAYU – Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) merupakan pilar ketiga dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yang tidak dapat dipisahkan dari Pendidikan dan Penelitian. Sebagai manifestasi dari tanggung jawab intelektual dan sosial, Program Studi Hukum Ekonomi Syariah (HES), Institut Agama Islam Al-Zaytun Indonesia (IAI AL-AZIS) kembali menggelar kegiatan PkM yang strategis dan berdampak.
Kegiatan yang dilaksanakan pada Selasa, 18 November 2025 ini mengambil lokasi di kediaman Bapak Abdul Latief Kasno, S.H., M.P., di Desa Situraja, Indramayu. Berkolaborasi dengan mitra strategis Paguyuban Gotong Royong Indonesia (P-GRI), Prodi HES IAI AL-AZIS menghadirkan diskursus penting bertajuk “Hidup Minimalis, Rezeki Maksimalis: Kunci Keberkahan Finansial Keluarga Sejati”.
Urgensi Tri Dharma: Menjawab Kegelisahan Ekonomi Umat
Ketua
Pelaksana sekaligus Dosen Pembimbing Lapangan, Agus Rojak Samsudin, S.Ag.,
M.H., menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar ritual akademik tahunan. PkM
ini dirancang berdasarkan analisis kebutuhan (need analysis) masyarakat
setempat yang tengah menghadapi tantangan ekonomi di era digital.
"Fenomena
'Besar Pasak daripada Tiang' kini bermetamorfosis menjadi 'Besar Gengsi
daripada Rezeki'. Banyak keluarga terjebak dalam pola konsumtif digital yang
menggerus ketahanan ekonomi rumah tangga.
Di sinilah peran akademisi HES dibutuhkan, bukan hanya sebagai pengamat di
menara gading, tetapi sebagai problem solver yang turun ke
lapangan," ujar Agus Rojak.
Melalui
kegiatan ini, IAI AL-AZIS berupaya melakukan "hilirisasi
ilmu"—menerjemahkan konsep-konsep fikih muamalah yang kompleks menjadi
bahasa yang aplikatif dan mudah dipahami oleh masyarakat awam. Hal ini sejalan
dengan visi LP2M untuk menjadikan kampus sebagai pusat solusi permasalahan
umat.
Implementasi Kurikulum OBE: Aktor Perubahan dari Semester 5
Salah satu
nilai tambah (added value) dari pelaksanaan PkM ini adalah pelibatan
aktif mahasiswa dalam seluruh rangkaian kegiatan. Hal ini merupakan penerapan
nyata dari kurikulum Outcome Based Education (OBE) yang diterapkan di
Prodi HES.
Mahasiswa tidak lagi diposisikan sebagai objek didik yang pasif, melainkan subjek yang harus mampu mendemonstrasikan kompetensi keilmuannya (graduate attributes). Dalam kegiatan ini, mahasiswa Prodi HES Angkatan Tahun 2022 yang saat ini duduk di semester 5, yakni Fuad Arrasyid Almubarok, Saskiah Amanah, dan Nahlia Puteri Madini, tampil sebagai narasumber pendamping yang kompeten.
Kehadiran
mahasiswa semester 5 ini menegaskan bahwa pada pertengahan masa studi,
mahasiswa HES IAI AL-AZIS telah memiliki kematangan intelektual untuk
mengintegrasikan teori kampus dengan realitas sosial, menjadikan mereka aktor
perubahan yang siap pakai di tengah masyarakat.
Inovasi Metode: Immersive Interactive Warm-Up
Mendobrak
stigma bahwa penyuluhan akademik cenderung kaku dan membosankan, tim PkM HES
IAI AL-AZIS menerapkan pendekatan Andragogi (pembelajaran orang dewasa)
yang interaktif. Sebelum materi dimulai, peserta diajak melakukan Immersive
Interactive Warm-Up. Memanfaatkan teknologi multimedia, dipandu oleh mahasiswa,
ratusan anggota P-GRI diajak berinteraksi dengan video viral di layar
proyektor. Instruksi gerak cepat seperti ‘Say Hi’, ‘Turn’, ‘Power’,
hingga ‘Jump’ diikuti dengan gelak tawa dan antusiasme tinggi. Metode
ini terbukti efektif membangun engagement dan mencairkan suasana (ice
breaking) sebelum masuk ke pembahasan materi inti.
Substansi Materi: Sinergi Teologi, Data, dan Solusi
Rangkaian materi disusun secara panel dan
sistematis, mengalir dari landasan teologis, analisis masalah, hingga solusi
praktis:
1. Materi Pertama: Rekonstruksi Mindset (Agus Rojak Samsudin, S.Ag., M.H.)
Dari perspektif Hukum Ekonomi Syariah, Dosen
Pengampu menjelaskan tafsir QS. Al-Furqan ayat 67 tentang konsep Qawaman
(keseimbangan). Masyarakat diajak memahami bahwa Islam melarang dua kutub
ekstrem dalam pengelolaan harta: Israf (berlebih-lebihan/boros) dan Qatr
(kikir).
Edukasi ini sangat relevan mengingat acara PkM ini disinergikan dengan momentum Walimatul Aqiqah putra tuan rumah. Tim PkM menekankan bahwa esensi aqiqah adalah "Minimalis Syukur, Maksimalis Berkah". Ibadah tidak seharusnya menjadi beban finansial yang dipaksakan demi prestise sosial, melainkan dikembalikan pada fungsi spiritual dan sosialnya.
2. Materi Kedua: Analisis Problematika Digital (Fuad Arrasyid Almubarok)
Mewakili
perspektif mahasiswa semester 5 yang kritis, Fuad memaparkan data riset
mengenai jebakan gaya hidup digital. Ia menguraikan fakta lapangan bagaimana
pengeluaran sekunder (kuota data/gaya hidup) sering kali menyalip pengeluaran
primer (pendidikan/kesehatan). Paparan Fuad membuka mata para orang tua tentang
bahaya laten pemborosan di era informasi.
3. Materi Ketiga: Solusi Teknis "Metode Amplop Ajaib" (Saskiah Amanah)
Sebagai pamungkas, Saskiah Amanah memberikan solusi teknis melalui simulasi manajemen anggaran rumah tangga. Mahasiswa angkatan 2022 ini memperkenalkan instrumen "Amplop Ajaib", metode budgeting fisik yang mengadopsi prinsip Fikih Prioritas (Fiqh Al-Awlawiyyat). Masyarakat diajarkan membagi pendapatan ke dalam pos-pos persentase yang ketat: 50% untuk Dharuriyat (Kebutuhan Primer), 30% untuk Hajjiyat (Keinginan/Pelengkap), dan 20% untuk Tahsiniyat & Investasi Akhirat.
Kesimpulan dan Harapan Keberlanjutan
Selain pemaparan materi, evaluasi pemahaman dilakukan menggunakan platform gamifikasi Kahoot!. Peserta P-GRI diajak berkompetisi menjawab pertanyaan seputar materi HES melalui smartphone mereka, menunjukkan adaptabilitas Prodi HES terhadap teknologi.
Kegiatan PkM
ini ditutup dengan sesi diskusi, ramah tamah, dan pembagian apresiasi bagi
peserta yang aktif. Respons positif dari anggota P-GRI dan tokoh masyarakat
setempat menjadi indikator keberhasilan awal dari program ini.
Ke depan,
LP2M IAI AL-AZIS berkomitmen untuk terus mendorong kegiatan PkM yang
berkelanjutan (sustainable). Melalui sinergi antara Dosen dan Mahasiswa
Semester 5 ini, IAI AL-AZIS membuktikan bahwa kampus adalah mata air peradaban.
Ilmu Hukum Ekonomi Syariah yang diajarkan di ruang kuliah, kini mengalir deras
menyuburkan pemahaman masyarakat, menjaga harta umat dari kemudharatan, dan
mengarahkannya pada keberkahan yang sejati.
0 Komentar