Indramayu, Ahad, 22 Juni 2025 Dalam kegiatan Pelatihan Pelaku Didik yang digelar di Indramayu oleh Yayasan Pesantren Indonesia, Panji Gumilang kembali menunjukkan komitmennya terhadap pendidikan yang progresif dan berbasis nilai. Dalam kesempatan ini, ia membawakan materi mendalam bertema “Filsafat Pertanian dalam Perspektif Modern”, menyampaikan bagaimana ontologi, epistemologi, dan aksiologi menjadi fondasi berpikir dalam membangun sistem pertanian berkeadaban.
Ratusan peserta yang hadir, terdiri dari guru, mahasiswa, santri, serta pegiat pendidikan dari berbagai daerah, tampak antusias menyimak paparan beliau. Dengan gaya khas yang tegas dan penuh visi, Panji Gumilang menyampaikan bahwa pertanian adalah tiang pokok peradaban Indonesia yang harus didekati tidak hanya secara teknis, tetapi secara filosofis.
gambar 1 Syah Abdussalam Rasyidi Panji Gumilang
1. Ontologi: Pertanian sebagai Sistem Kehidupan
“Pertanian bukan cuma soal tanam dan panen,” ujar Panji. “Ia adalah sistem kehidupan yang menyatukan manusia dengan tanah, hewan, teknologi, dan nilai-nilai.” Dalam pandangan ontologis, pertanian mencerminkan hubungan timbal balik antara manusia dan alam sebuah aktivitas semi-alami yang berangkat dari campur tangan manusia terhadap ekosistem.
gambar 2 Para Dosen IAI Al- Azis
2. Epistemologi: Ilmu Pertanian Berbasis Kearifan dan Ilmu Pengetahuan
Ia menekankan bahwa pengetahuan pertanian tidak hanya bersumber dari sains modern, tapi juga dari pengalaman empiris dan kearifan lokal. “Petani kita sudah ribuan tahun menciptakan pengetahuan itu sah secara epistemologis,” ungkapnya. Penggabungan antara riset ilmiah dan praktik tradisional diyakini sebagai jalan tengah menuju pertanian yang adaptif dan relevan.
3. Aksiologi: Nilai dan Tujuan Mulia dari Pertanian
Panji juga menyoroti sisi nilai (aksiologi) dari pertanian. Tujuan utama dari pertanian, katanya, bukan hanya keuntungan ekonomi, melainkan keberlanjutan, keadilan sosial, dan kemandirian pangan bangsa. Ia mengajak para peserta berpikir kritis tentang dilema etis dalam dunia pertanian seperti penggunaan pestisida, eksploitasi lahan, hingga rekayasa genetika.
gambar 3 Syah Panji Gumilang pada saat penyampain materi
Antusiasme Peserta dan Semangat Pembaruan
Suasana kegiatan tampak serius dan khidmat. Para peserta mencatat dengan saksama materi yang disampaikan. Diskusi yang diiringi pemaparan filosofis ini menjadi ruang kontemplatif bagi para pelaku pendidikan untuk menanamkan nilai-nilai keberlanjutan kepada generasi muda sejak dini.
Gambar-gambar dokumentasi memperlihatkan kehadiran tokoh-tokoh pendidikan dan peserta yang khusyuk mengikuti jalannya pelatihan. Di tengah-tengah aula megah, Panji Gumilang duduk dengan penuh wibawa, memberi arahan yang menembus batas bidang dari pendidikan hingga ketahanan pangan nasional.
Penulis Mahasiswa HES : Misbah & Illyas
0 Komentar